Gunawank's Blog

Banyak Menolong Pasti Banyak yang Menolong

Pernik Kehidupan Pedagang Asongan…….

Posted by gunawank pada Juli 19, 2011


……………………(sambungan kisah sebelumnya “Gara-gara Takut Hantu, eee…..Digelandang Ke Rumah Kapolsek)

Hitung punya hitung….dari jualan rokok tak sengaja ini ternyata cukup lumayan, ”Apalagi kalau serius, pasti untungnya lebih banyak lagi…..”, pikirku saat itu. Jiwa dagangku muncul lagi.

Sebagaimana kata orang-orang tua di kampungku, anak yang dikasih makan dari hasil berdagang biasanya akan memiliki jiwa pedagang dan tidak jarang setelah besar jadi pedagang. Walaupun sampai saat ini aku sendiri belum pernah jadi pedagang ”beneran”, tetapi memang aku senang dagang.

Sejak di sekolah dasar (SD) aku sudah jualan. Setiap jam istirahat tiba aku sudah nongkrong di pintu depan ruang kelasku menjajakan keripik terigu buatan bibiku dengan menggunakan kaleng biskuit berbentuk segi empat. Untungnya lumayan buat tabungan.

Bahkan ketika kuliahpun di sela-sela waktu kosong perkuliahan, aku nyambi jualan mulai dari jual stiker, majalah Islami, mobil-mobilan dari kayu sampai jualan gendong berbagai kitab, Al-Qur’an, buku-buku Islami, tasbih, minyak wangi dan lain-lain.

…..Singkatnya ceritera, hingga kini aku masih nyambi jualan. Begitupun saat itu, maka aku putuskan untuk melanjutkan profesi baruku menjadi penjual rokok di bis. Tentunya hal ini aku lakukan di malam hari setelah belajar malam dan mengerjakan PR sekolahku.

Selain jualan di bis, aku juga suka beroperasi di pintu perlintasan kereta api. Di tempat ini, agar bisa leluasa menawarkan dagangan, setiap menjelang magrib para pedagang asongan biasa mengumpulkan iuran untuk ngasih tip penjaga pintu perlintasan (tapi, insya Allah aku nggak ikutan, soalnya aku baru keluar untuk dagang setelah Isya), dengan tujuan disamping agar mereka bisa bebas menjajakan dagangannya, juga supaya penjaga pintu tersebut …….. menutup palang lintasan lebih awal, sehingga waktu berjualan menjadi lebih lama dan antrian kendaraanpun bertambah panjang (soalnya mobil maupun sepeda motor saat itu yang melintas di jalan tidak sebanyak seperti sekarang).

Salah satu ”musuh” para pedagang asongan di tempat ini adalah hujan yang turun rintik-rintik. Lain lagi kalau turun hujan lebat, justru kami senang karena biasanya suka ada bahkan boleh dibilang sering ada mobil yang nyasar masuk ke jalur pembatas di tengah jalan, dan umumnya mobil jenis sedang sehingga dapat order dadakan menggotong mengeluarkan mobil tersebut dari jalur pembatas. Ujung-ujungnya ngga ada lagi yang kami harapkan…….uang tips dari sang pemilik mobil. Lumayan……….buat nambah penghasilan.

”Kehidupan malam” seperti ini aku jalani lebih kurang dua semester, karena orangtuaku sendiri tidak mengetahuinya kalau aku nyambi jualan rokok di bis. Sampai suatu saat, ternyata kisahku ”nyasar” ke Cirebon sampai juga ke telinga ibuku, demikian pula halnya tentang profesi baruku itu. Soalnya kalau musim liburan tiba, barang daganganku dilelang ke pemilik warung samping masjid di kampungku.

Ditambah lagi, prestasiku di sekolah menurun jatuh ke ranking 9 (maaf, bukan nyombong tapi mudah-mudahan tahaduts binni’mah, sejak SD aku selalu dapat ranking satu alias ”Bintang Pelajar” istilahnya pada waktu itu). Akupun dimarahi dan diancam tidak akan dikasih biaya lagi kalau masih terus jualan.

Atas kejadian itu, dengan amat sangat terpaksa aku harus menanggalkan satu jabatanku….sebagai pedagang asongan. Tetapi, sekali lagi karena jiwa dagang tidak bisa ikut ditanggalkan, kalau pulang kampung aku tetap membawa ”daganganku” untuk dijual ke pemilik warung di samping masjid di kampungku itu, karena beliau selalu pesan demikian. Otomatis tinggal dialah satu-satunya ”pelanggan gelapku”.

10 Tanggapan to “Pernik Kehidupan Pedagang Asongan…….”

  1. Irfan Handi said

    Jadi gak penasaran lagi kelanjutan dari Gara-gara Takut Hantu, O ya, untuk membuat text berjalannya pengen saya coba buatin mas. kalo berminat tolong kirim kalimat yang mau dimunculkan ke email saya mas. Siapa tahu bisa. he.he . . .

  2. inotwp said

    maap br sempet bc lanjutanx kmrn,
    kok g brsambung lg mas?

  3. Moch Adnan said

    wah…. menarik juga cerita pengalamannya mas. saya jadi teringat kakak saya dulu juga pernah berdagang asongan.
    tapi sekarang alhamdulillah sudah punya kios kecil2an.

  4. aries boy said

    mantabh deh… Di lanjut mas….

    Jika ada waktu mampirKESINIkawan

Terima kasih, jika anda mengomentari tulisan ini .......