Gunawank's Blog

Banyak Menolong Pasti Banyak yang Menolong

Posts Tagged ‘Tokoh patriotik’

Hari Pahlawan; Resolusi Jihad NU Menginspirasi Terjadinya Perang 10 Nopember 1945

Posted by gunawank pada November 10, 2010

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia dikumandangkan di Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Proklamasi kemerdekaan itu disambut gembira oleh seluruh rakyat Indonesia, sekalipun tentara Jepang masih bercokol di setiap kota. Rakyat Indonesia telah meyakini bahwa kemerdekaan itu merupakan jembatan emas untuk menuju kesejahteraan hidup seluruh rakyat.

Akan tetapi bangsa Indonesia masih diberi cobaan, sebab tidak lama kemudian tanggal 29 September 1945 tentara Inggris mendarat di Indonesia dengan diboncengi orang-orang Belanda dengan sebutan NICA (Nederland Indie Civil Administration). Tentara Inggris tidak mau melihat kenyataan Indonesia yang telah merdeka dan sudah berpemerintahan sendiri. Kehadiran tentara Inggris awalnya bermaksud melucuti dan memulangkan tentara Jepang, namun kemudian “ditambah” untuk mengembalikan penjajahan Belanda di Indonesia.

Dalam rangka turut mempertahankan kemerdekaan itulah PBNU kemudin memanggil para konsul seluruh Jawa – Madura pada tanggal 21 Oktober 1945, bertempat di Jalan Bubutan VI/2 Surabaya untuk rapat membicarakan situasi gawat. Akhirnya pada tanggal 22 Oktober 1945 dikeluarkan sebuah resolusi yang dinamakan dengan “Resolusi Jihad” yang isinya  sebagai berikut:

  1. Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tangga117 Agustus 1945 wajib dipertahankan.
  2. Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintah yang sah, wajib dibela dan diselamatkan.
  3. Musuh Republik Indonesia, terutama Belanda, tentu akan menggunakan kesempatan politik dan militer untuk kembali menjajah Indonesia.
  4. Umat Islam terutama warga NU wajib mengangkat senjata melawan Belanda dan kawan-kawannya yang hendak kembali menjajah Indonesia.
  5. Kewajiban tersebut adalah suatu jihad yang menjadi kewajiban bagi tiap-tiap orang Islam atau fardlu ain hukumnya.

Dengan adanya resolusi jihad tersebut, maka semangat membela kemerdekaan berkobar di seluruh Tanah Air. Di antaranya memberi dorongan semangat pada arek-arek Suroboyo dalam menghadapi tentara Inggris-Nica di Surabaya utamanya.

Demikian juga pemuda Islam, tentara, para santri pesantren menggabungkan diri ke dalam barisan Sabilillahpimpinan H. Zainal Arifin, orang-orang Islam dari kalangan umum bergabung ke dalam barisan “Hisbullah” dipimpin K.H. Masykur, sedangkan K.H. A. Wahab Hasbullah mengumpulkan para kiai dalam barisan “Mujahidin” untuk mendampingi Hizbullah dan Sabilillah.

Barisan Hizbullah ini secara bergiliran dikirim, ke medan pertempuran berdampingan dengan TKR dan lasykar-lasykar lain. Tidak cukup dengan barisan Hizbullah dan Sabilillah, Nahdlatul Ulama pun berusaha menghimpun para kyai untuk dikirim ke front-front pertempuran untuk mendampingi para pejuang yang sedang bertempur dengan musuh guna memberikan dorongan semangat dan ketenangan jiwa. Para kyai ini tidak diorganisir dalam barisan, tetapi di beberapa tempat didirikan markas.

Menurut Rektor Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi, Jawa Barat, Dr Nandang Najmulmunir, MS yang disampaikan kepada NU Online di Bogor, Selasa (10/11/2009): “Peristiwa bersejarah  heroisme arek-arek Surabaya dan santri dari berbagai pesantren di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat pada 10 November 1945 merupakan buah alias dampak dari dikeluarkannya ‘resolusi jihad’ atau seruan perang yang dicetuskan ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU)”.

“Resolusi jihad yang dikeluarkan NU telah menginspirasi segenap anak bangsa untuk berjuang mengangkat senjata guna mengusir penjajah yang hendak masuk kembali ke Indonesia,” tutur dia.

Kontribusi NU terhada peristiwa tersebut bukan hanya sebatas mengeluarkan resolusi jihad yang terbukti berhasil melecut semangat juang bangsa Indonesia, namun para ulama NU terjun secara langsung ke medan perang dengan memimpin perlawanan mengusir penjajah.

Dia menyampaikan, sebelum peristiwa 10 November meletus, Bung Tomo dan para pejuang NU di medan perang, terlebih dahulu meminta fatwa para ulama NU serta menunggu kedatangan mereka ke medan perang. Saat itu, dua ulama besar NU yang ditunggu para pejuang, yakni KH Wahid Hasyim dan KH Abbas, Buntet Cirebon.

“Setelah dua ulama tersebut datang, barulah terjadi perang,” tegas dia.

Sumber:

  • Buku Aswaja dan Ke-NU-an
  • NU Online

Posted in Berita, Fisabilillah, Hari Pahlawan, Hizbullah, Hot Topic, Hotline News, Jihad, Mujahidin, Nahdlatul Ulama, NU, Pahlawan, PBNU, Pejuang, Perang, Proklamasi Kemerdekaan, Sejarah, Serba serbi, Teladan, Tokoh, Tokoh Bangsa, Tokoh NU | Dengan kaitkata: , , , , | 3 Comments »

Fenomena Mbah Marijan; Pertanda Indonesia Minim Tokoh Panutan Nasiona…?!

Posted by gunawank pada November 2, 2010

Tulisan ini tidak bermaksud mengecilkan ketokohan Mbah Marijan yang sama-sama kita akui beliau sebagai sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap tugas yang telah diamanatkan kepadanya. Atas komitmen dan tanggungjawabnya itulah beliau rela mempertaruhkan nyawa sekalipun.

Terlepas dari kontroversi menanggapi sikap beliau yang tidak mau mengungsi bersama warga lainnya, tetapi -sekali lagi- yang perlu diapresiasi adalah alasan beliau yang lebih mengarah ke besarnya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembanya yaitu sebagai juru kunci. Ini terlihat dari pernyataan beliau sebagaimana diberitakan Republika.co.id (27/10/2010):

Saya masih betah tinggal di tempat ini. Jika saya pergi mengungsi, lalu siapa yang mengurus tempat ini,” kata pria yang menyandang juru kunci Gunung Merapi sejak 1982 di kediamannya, Senin (25/10).

Namun demikian, Mbah Maridjan meminta warga menuruti imbauan pemerintah untuk mengungsi dan memohon keselamatan pada Tuhan agar tidak terjadi yang sesuatu yang tidak diinginkan jika Merapi benar-benar meletus. “Saya minta warga untuk menuruti perintah dari pemerintah dan memanjatkan doa kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan Merapi tidak ‘batuk’,” kata pria yang memiliki tiga anak itu.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Akhlak, Fenomena, Hot Topic, Hotline News, In memoriam, Indonesia, Opini, Opinion, Serba serbi, Tokoh, Tokoh kharismatik, Topic Hot | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »

Download “GRATIS” Video-video Seputar GUS DUR

Posted by gunawank pada Maret 14, 2010

Al-marhum al-maghfurlah KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah sosok fenomenal yang dimiliki Indonesia, atau bahkan dunia…saat ini.

Betapa tidak ?!….Di masa hidupnya beliau senantiasa diperbincangkan orang, baik oleh mereka yang mengaguminya maupun oleh yang bersikap “kontra” kepadanya.

Sikap maupun pernyataan-pernyataannya yang terkadang nyeleneh, ceplas-ceplos atau kadang kontroversial, bahkan terkesan menganggap remeh permasalahan yang orang lain menganggapnya “masalah” besar, serius…dengan ungkapan khasnya….begitu aja kok repot.

Kini…setelah beliau wafat, semakin banyak orang yang mencari arsip atau dokumentasi sekitar sepak terjang beliau. Ini terbukti dengan banyaknya permintaan mengenai hal itu.

Oleh karena itu, bagi para pengagum Gus Dur atau siapapun yang memerlukan dokumentasi-dokumentasi dimaksud…dapat mengunduhnya secara gratis di sini. Antara lain tentang:

Ceramah-ceramah Gus Dur  (download)
Saat wafat dan pemakaman  (download)
Joki-joki atau guyonan khas Gus Dur  (download)
Lantunan shalawat dengan vokal Gus Dur  (download)
Biografi Gus Dur sejak kelahirannya tahun 1940 – 2009  (download)
Kesan, komentar, kenangan dari orang-orang Dekat Gus Dur yang ditayangkan dalam program spesial Metro TV “Gitu aja kok repot”.  (download)

Posted in Akhlak, Bapak demokrasi, Berita, Biografi, Download, Fenomena, Guru bangsa, Gus Dur, In memoriam, NU, Pembela kaum marjinal, Politik, Presidennya rakyat kecil, Serba serbi, Tasawuf, Tokoh Bangsa, Tokoh Demokrasi, Tokoh lintas agama, Tokoh multikulturisme, Tokoh NU, Tokoh pluralisme | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | 6 Comments »

Gus Dur: Gitu Aja Kok Repot (in Memoriam 1940-2009)

Posted by gunawank pada Februari 14, 2010

Sebuah acara spesial (Special Program Metro TV) digelar Metro TV dalam rangka mengenang mantan Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid dengan tema ” Gitu Aja Kok Repot, In Memoriam Gus Dur (1940 – 2009) “.

Acara yang menyajikan kisah hidup Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut menampilkan keluarga dan orang-orang yang pernah terlibat dengan Gus Dur, berikut guyonan-guyonan khas beliau.

Entah kebetulan atau memang sudah diprogram sebelumnya bahwa acara tersebut ditampilkan menjelang perayaan Imlek tahun 2010.

>>> Download Gratis “Video Acara” <<<

Sumber: http://www.metrotvnews.com

Artikel Terkait :

Kenang 40 hari Wafatnya Gus Dur: Lain Daerah Lain Pula Caranya
PCNU Karawang Gelar Tahlil 40 Hari Gus Dur, Hadirkan KH. Hasyim Muzadi
Semarak: Gelar Tahlil 40 Hari Gus Dur
Gus Dur, Sang Pejuang Demokrasi itu Telah Wafat
Benar, Apa Kata Gus Dur…!
Gus Dur Dibunuh ?
Gus Dur di Mata Mereka
Video-video Seputar Gu Dur

Posted in Akhlak, Bapak demokrasi, Berita, Biografi, Download, Fenomena, Guru bangsa, Gus Dur, In memoriam, NU, Pembela kaum marjinal, Presidennya rakyat kecil, Serba serbi, Tokoh Bangsa, Tokoh Demokrasi, Tokoh lintas agama, Tokoh multikulturisme, Tokoh NU, Tokoh pluralisme | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Kenang 40 Hari Wafatnya Gus Dur: Lain Daerah Lain Pula Caranya

Posted by gunawank pada Februari 9, 2010

Puncak peringatan 40 hari wafatnya KH. Abdurrahman Wahid diperingati diberbagai daerah dan berbagai kalangan dengan cara yang berbeda pula.

Di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, selain menggelar acara tahlilan yang dihadiri lebih dari 35.000 jamaah (hal ini terlihat dari 35.000 lebih kotak makanan yang dibagikan) juga diperingati dengan meluncurkan buku 40 hari Gus Dur yang menceritakan riwayat hidup singkat, pendapat anak-anaknya, pendapat adik-adiknya, dan pendapat para sahabatnya.

Hal serupa juga dilakukan di tempat kediaman beliau di Ciganjur Jakarta Selatan, selain peluncuran buku riwayat Gus Dur, setelah tahlil digelar pentas islami yang diisi seniman dan budayawan, seperti Bimbo, Ebiet G Ade dan Franky Sahilatua.

Di Yogyakarta, Penerbit Galang Press meluncurkan mobil perpustakaan keliling Guru Bangsa Gus Dur, Selasa (9/2) yang ditandai dengan pemukulan kendi di atas mobil oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hasyim Wahid alias Gus Iim, adik kandung Gus Dur. Dalam kesempatan itu  diluncurkan buku berjudul Gus Geer karya Maftuchah Hamid yang berisi sejarah perjuangan Gus Dur menegakkan demokrasi dan pluralisme.

Selain itu, ratusan mahasiswa di Yogyakarta menyalakan 1000 lilin untuk memperingati 40 hari wafatnya Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sebelumnya sejumlah seniman di Magelang, Jawa Tengah, membuat patung almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Studio Mendut, magelang, Jumat (5/2). Ada empat patung yang dibuat, yakni Sinar Hati Gus Dur karya Cipto Purnomo, Gunung Gus Dur karya Ismanto, Presiden di Sarang Penyamun karya Samsudin, dan Gladiator Gus Dur karya Jono. Seluruh patung berbahan dasar batu.  Terdapat juga lukisan karya Mami Kato berjudul Gus Dur dan Gembiraloka.

Di Sampang, Madura, Ahad (7/2), ratusan pelajar menggelar pawai obor sebagai bentuk penghormatan bagi sang guru bangsa dalam memperingati 40 hari wafatnya.

Di klenteng Hok An Kiong, Magelang, Jateng, warga lintas agama juga memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur.  Acara diawali pembacaan tahlil dan doa untuk Gus Dur. Tidak hanya umat Islam, pemimpin umat beragama lainnya juga berdoa untuk Gus Dur.

Sumber:

http://www.metrotvnews.com
http://www.tvone.co.id

Artikel Terkait :
PCNU Karawang Gelar Tahlil 40 Hari Gus Dur, Hadirkan KH. Hasyim Muzadi
Semarak: Gelar Tahlil 40 Hari Gus Dur
Gus Dur,  Sang Pejuang Demokrasi itu Telah Wafat
Benar, Apa Kata Gus Dur…!
Gus Dur Dibunuh ?
Gus Dur di Mata Mereka
Video-video Seputar Gus Dur

Posted in Akhlak, Bapak demokrasi, Berita, Download, Fenomena, Guru bangsa, Gus Dur, NU, Pembela kaum marjinal, Presidennya rakyat kecil, Serba serbi, Tokoh Bangsa, Tokoh Demokrasi, Tokoh lintas agama, Tokoh multikulturisme, Tokoh NU, Tokoh pluralisme | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | 2 Comments »

Gus Dur Di Mata Mereka

Posted by gunawank pada Januari 2, 2010

Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (Istri): “Gus Dur adalah presiden-nya rakyat kecil,” (Metro TV, 31/12/2009).

KH Salahudin Wahid (Gus Sholah, Adik): “Sulit mencari orang yang memiliki pemikiran sekaliber beliau”. (TVOne, 31/12/2009).

Alissa Wahid (Putri sulung): “Gus Dur sosok ayah yang demokratis”.

Presiden SBY: “Gus Dur adalah Bapak Pluralisme dan Multikulturisme”.

Mahatir Muhammad (Mantan PM Malaysia): “Gus Dur adalah sosok patriotik dan Nasional”.

Dorce Gamalama: “Gus Dur pembela kaum marjinal”.

BJ. Habibie: “Bangsa ini kehilangan salah satu putra terbaik yang selalu setia dalam memperjuangkan berlakunya hak asasi manusia dan kewajiban asasi manusia di dalam masyarakat yang sangat majemuk atau pluralistik di benua maritim Indonesia ini”.

Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP): “Gus Dur adalah sosok sahabat sekaligus kakak yang sangat mengayomi”.

Amien Rais : ” Gus Dur sebagai ikon pruralisme di Indonesia”.

Jaya Suprana : “Gus Dur adalah negarawan yang berhasil mewariskan humanisme pada bangsa Indonesia. Hingga akhir hayatnya, Gus Dur dinilai konsisten memperjuangkan kerukunan beragama serta penghormatan atas hak asasi manusia di atas kepentingan lain”. “Beliau bukan sekadar politikus, tapi benar-benar negarawan. Beliau yang konsisten untuk mewariskan kerukunan beragama, bukan hanya sebatas di mulut, namun melaksanakannya secara konsekuen, apa pun risikonya. Inilah yang membuat Dalai Lama dan Yasser Arafat menghormati beliau”. “Dari Gus Dur saya belajar humanisme, kemanusiaan, Islam, dan tata negara”.

Mahfud MD: “Bukan hanya bangsa Indonesia yang kehilangan atas wafatnya Gus Dur. Dunia juga kehilangan tokoh sekaliber Gus Dur. Banyak kelebihan Gus Dur yang selama ini tidak dimiliki tokoh mana pun. Meski dikenal berpendirian keras, Gus Dur berhati lembut. Gus Dur juga orang yang pemaaf. Orang-orang yang sempat memusuhi tetap diterima Gus Dur dengan tangan terbuka”.

Dan banyak lagi…..! Pendapat anda?!!

(Dari berbagai sumber)

Artikel Terkait :

Gus Dur,  Sang Pejuang Demokrasi itu Telah Wafat
Video-video Seputar Gus Dur

Posted in Bapak demokrasi, Berita, Guru bangsa, Gus Dur, NU, Pembela kaum marjinal, Politik, Presidennya rakyat kecil, Serba serbi, Tokoh Bangsa, Tokoh Demokrasi, Tokoh lintas agama, Tokoh multikulturisme, Tokoh NU, Tokoh pluralisme | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | 7 Comments »

Gus Dur, Sang Pejuang Demokrasi itu Telah Wafat

Posted by gunawank pada Desember 30, 2009

Jakarta, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun, mantan presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur telah meninggal dunia pada pukul 18.45 WIB.

Kepala tim dokter yang menangani Gus Dur dr Yusuf Misbah, mengatakan kondisi Gus Dur sebenarnya sempat membaik namun pada Rabu siang tadi, pukul 11 kembali memburuk karena penyakit komplikasi antara diabetes, ginjal, stroke dan jantung.

Pada pukul 18.15 kondisi gus dur dinyatakan kritis dan pada pukul 18.45 dinyatakan meninggal dunia. Mala mini juga, jenazah Gus Dur akan dibawa ke kediamannya di Ciganjur.

Adik Gus Dur, Gus Solah menyatakan sampai saat ini belum ada keputusan jenazah Mantan Ketua Umum PBNU ini akan dimakamkan dimana karena masih menunggu rapat keluarga, Namun, ada kemungkinan akan dimakamkan di Jombang, tanah kelahirannya. “Kami menunggu keputusan keluarga untuk dimakamkan di mana,” tuturnya.

Meninggalnya Gus Dur menjadi sebuah kehilangan besar bagi komunitas NU mengingat sedemikian banyak jasa yang telah dilakukan olehnya selama memimpin PBNU

Ketua PBNU Mustofa Zuhad Mughni mengatakan selama 15 tahun kepemimpinannya, Gus Dur telah malakukan pencerahan kepada seluruh lapisan di NU, pada bidang pemikiran. Ini dimungkinkan karena era Gus Dur, NU kembali ke khittahnya sebagai organisasi massa keislaman, sementara pada periode sebelumnya, NU masih menjadi partai politik.

“Gus Dur telah mengembangkan tradisi keilmuan dilingkungan NU, seperti pengembangan tradisi bahtsul masail, pengenalan ekonomi kerakyatan, pembentukan lembaga pengkaderan NU atau Lakpesdam NU dan lainnya.

Sejak pertama kali memimpin NU pada tahun 1984, Gus Dur juga telah memiliki visi menjadikan NU sebagai organisasi yang modern dan tertata rapi.  “Zaman pertama kali diangkap tahun 1984,  sudah mencanangkan komputerisasi, sampai ke cabang-cabang, waktu itu masih diketawain orang,” tandasnya.

“Banyak hal yang bisa diteladani dari pribadi Gus Dur, diantaranya konsistensi dalam pemikiran. Ia merupakan tokoh berkarakter dan berani mengambil risiko atas kepemimpinannya, terlepas dari kekurangan yang dimilikinya.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan: “Belum ada kader sekokoh Gus Dur dari perjuangannya. Hanya karena masalah lingkungan, ini semua tidak menjadi kapasitas penuh. Karena kesehatan dan lingkungan, tapi orisinal Gus Dur luar biasa.”

Gus Dur juga bukan orang yang suka mengeluh dengan persoalan yang dihadapi. Ia berani menanggung semua risiko atas tindakan yang diambilnya.

Selamat jalan sang pejuang demokrasi. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa dan kesalahannya, menerima semua amal kebajikannya dan menempatkannya dalam kemuliaan di sisi-Nya. Amiin.

Sumber: http://www.nu.or.id


Artikel Terkait :

Gus Dur di Mata Mereka
Video-video Seputar Gu Dur

Posted in Bapak demokrasi, Berita, Guru bangsa, Gus Dur, NU, Pembela kaum marjinal, Presidennya rakyat kecil, Serba serbi, Tokoh Bangsa, Tokoh Demokrasi, Tokoh lintas agama, Tokoh multikulturisme, Tokoh NU, Tokoh pluralisme | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | 3 Comments »