Dewi Sartika; Pahlawan Terlupakan
Posted by gunawank pada Desember 14, 2010
Berbeda dengan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantoro maupun Raden Ajeng Kartini yang setiap tahun diperingati, hari kelahiran Dewi Sartika yang jatuh pada tanggal 4 Desember lalu tidak ada yang memperingatinya bahkan sekedar membicarakannya. Tidak ada anak sekolah SD, SMP, SMA yang memakai kebaya, sanggul serta lomba-lomba memperingati Dewi Sartika.
Padahal kalau boleh dibanding-bandingkan antara jasa Dewi Sartika dengan kedua tokoh di atas kiprahnya dalam merintis pendidikan maupun memperjuangkan kaum wanita lebih dahulu.
Tahun 1902 Dewi Sartika telah merintis bagi kaum perempuan dengan menggunakan sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung. Beliau mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu. Baru pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Sementara Ki Hajar Dewantoro baru mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922.
Fakta sejarah juga menunjukan bahwa pada tahun 1904 Kartini wafat pada usia 25 tahun dan tidak sempat merealisasikan ide-idenya. Baru tujuh tahun setelah Kartini wafat, tepatnya tahun 1911 buku tentang ide-ide Kartini yang dirangkum dari hasil surat-menyurat dengan teman-temannya di Eropa baru dibukukan, yang kemudian baru pada tahun 1922 buku tersebut diterjemahkan dalam bahasa Melayu berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Sementara pada tahun 1909 Sakola Kautamaan Istri yang didirikan Dewi Sartika telah menghasilkan lulusan pertamanya. Dan pada tahun 1920, di seluruh Tatar Sunda sudah berdiri Sakola Kautamaan Istri hasil pengaplikasian ide Dewi Sartika yang dibuat menjadi kenyataan.
Memperbandingkan fakta sejarah ini bukan untuk maksud mengunggulkan satu dengan lainnya, tetapi setidaknya karena memiliki jasa yang sama-sama sebagai perintis, seyogyanya bangsa ini memperlakukan mereka dengan perlakuan dan penghormatan yang sama.
Baca Artikel lainnya:
Peringatan Hari Ibu 22 Desember, Refleksi Perjuangan Wanita Indonesia « Gunawank's Blog said
[…] Dewi Sartika; Pahlawan Terlupakan […]
Izzah said
ada yang punya biodata misalnya :
nama :
bla,bla,bla
da yg punya g ?
gunawank said
Maksudnya biodata Dewi Sartika, bisa lihat di https://gunawank.wordpress.com/2010/12/14/biografi-lengkap-raden-dewi-sartika/
Biografi Muhammad Toha; Pahlawan Bandung Lautan Api « Gunawank's Blog said
[…] Dewi Sartika; Pahlawan Terlupakan […]