Tsunami berasal dari bahasa Jepang. “tsu” berarti pelabuhan, “nami” berarti gelombang sehingga secara umum diartikan sebagai pasang laut yang besar di pelabuhan.
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut.Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran.Kecepatan tsunami yang naik ke daratan (run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yang terjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.
Penyebab terjadinya Tsunami :
Gempa bumi yang diikuti dengan dislokasi/perpindahan masa tanah/batuan yang sangat besar dibawah air (laut/danau)
Tanah longsor didalam laut
Letusan gunung api dibawah laut atau gunung api pulau.
Menjadi bagian bahasa dunia, setelah gempa besar 15 Juni 1896, yang menimbulkan tsunami besar melanda kota pelabuhan Sanriku (JEPANG) dan menewaskan 22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu sepanjang 280 km.
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempabumi , tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m atau lebih. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 – 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
Subhaanallaah, Maha Suci Allah atas segala Qudrah dan Iradah-Nya. Tentunya bukanlah sesuatu yang kebetulan apabila waktu terjadinya gempa bumi di Tasikmalaya, Padang dan Jambi yang menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) terjadi pada jam 14.55, jam 17.16 dan jam 08.52, ketika dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Quranul Karim ternyata memberikan makna yang sama yaitu merupakan “ayat-ayat bencana” sebagai peringatan Allah terhadap umat manusia yang tidak mau bersyukur dan mengingkari ayat-ayat Allah SWT. Bukan kebetulan, karena kejadian gempa bumi dan ayat-ayat Al-Quran, keduanya merupakan ketentuan dan kehendak Allah SWT. Baca entri selengkapnya »