Gunawank's Blog

Banyak Menolong Pasti Banyak yang Menolong

Posts Tagged ‘Sungai Citarum meluap’

Banjir lagi ……………..!

Posted by gunawank pada Januari 27, 2013

Banjir Karawang Mulai Surut

Sejumlah warga menyelamatkan harta bendanya saat banjir melanda Perumahan Bintang Alam, Karawang, Banjir terjadi akibat luapan Sungai Citarum dan menyebakan sekitar 8000 rumah terendam. TEMPO/Arie Basuki

Malam Jum’at (17/1/2013) sekitar pukul 20.00 WIB ketika aku sedang berada di Kota Bandung, tiba-tiba masuk dari istriku: “Masih di Bandung atau dalam perjalanan pulang ? Di sini sudah ramai siap-siap mengungsi, katanya mau banjir”, demikian bunyi sms-nya. Karena saat aku pergi tidak terlihat tanda-tanda mau banjir, maka aku jawab enteng sms tersebut, “Tenang aja, ga usah ikut-ikutan panik. Kalaupun ya, mungkin di RW 12”.

Perumahan tempat kami tinggal terdiri dari dua RW (Rukun Warga), RW 11 dan 12. Kami masuk dalam wilayah RW 11 dan tempatnya lebih tinggi dibandingkan wilayah RW 12, sehingga hampir setiap musin hujan di RW 12 terkena banjir. Dan karena alasan itulah aku jawab sms seperti itu, agar istriku tenang. Walaupun sebenarnya dalam hati aku juga agak was-was mendengar berita itu, mengingat menurut berita di TV daerah Bale Endah, Bandung yang merupakan hulu sungai Citarum sudah 3 hari terendam banjir.

Tak lama berselang, anakku yang berada di asrama Akbid Poltekkes Karawang sms juga, “Pah di asrama sudah siaga satu, karena warga perumahan di belakang asrama sudah mengungsi karena banjir”. Meski aku mulai bertambah was-was, aku jawab sms-nya seperti tadi dengan maksud agar tenang dan tidak panik.

Sekitar jam 01.00 akupun sampai di perumahan dan kulihat sungai pembuangan ke sungai Citarum ketinggian airnya normal. Artinya di RW 12 pun tidak terjadi banjir. Akupun tenang dibuatnya.

Pagi-pagi (Jum’at, 18/1/2013) sekitar jam 07.00 ketika istriku pergi ke warung yang kebetulan berada di pinggir tanggul sungai Citarum, aku suruh sekalian melihat kondisi air sungai Citarum, dan laporannya air Citarum masih relatif normal, masih sekitar 3 meter di bawah permukaan tanggul. Akupun dengan tenang melahap sarapan pagiku dan bersiap-siap ke sekolah.

Pada suapan terakhir sarapanku, di luar terdengar orang-orang, khususnya ibu-ibu teriak-teriak: “Got penuh…..got penuh…!”. Akupun tersentak kaget dan dengan rasa penasaran akupun bergegas keluar rumah memeriksa got di depan rumahku. Ternyata benar air got sudah lebih dari setengahnya. Maka akupun pergi mencari kantong kresek ke dapur untuk menutup lubang pipa pembuangan dari dapur. Terlihat dalam bak kontro di dapur sudah berisi air yang masuk dari got depan. Maka aku percepat langkahku untuk menutup lubang di got. Dan, …….belum juga aku berhasil mengikat kantong kresek penutup lubang, air got dengan cepat sudah memenuhi got.

Tanpa pikir panjang lagi, tidak aku teruskan usaha menutup lubang tersebut dan aku segera hidupkan sepeda motor lalu jalan ke gerbang perumahan. Ternyata benar dugaanku, jalan di depan danau sudah sebatas lutut orang dewasa. Maka aku matkan mesin sepeda motor, kututup kenalpot dan kudorong sepeda mtotor melewati jalan yang banjir yang sudah penuh dengan mobil, motor dan pejalan kaki yang mengungsi. Sesampai di pos gerbang yang datarannya cukup tinggi aku parkir sepeda motorku beserta ratusan sepeda motor lainnya yang sudah terlebih dahulu. Akupun kembali ke rumah dengan berjalan kaki.

Di perjalanan aku bertemu rombongan ibu-ibu dari gangku. “Ibu di mana pak?” tanya mereka. “Masih di rumah”, jawabku. “Cepat-cepat disuruh keluar pak. Di dalam sudah ga boleh ada ibu-ibu, karena tanggung sudah bobol”, sambungnya memberi tahu. Akupun mempercepat langkahku sambil terus menelpon guru-guru di sekolahku serta santri tempatku mengajar agar segera membantu evakuasi barang-barangku. Sesampainya di rumah, ternyata benar…..air sudah sampai lantai depan.

“Subhanallah………., cepat sekali air ini naiknya”, gumamku. Naiknya air pada banjir kali ini memang cepat sekali dibandingkan banjir pada tahun 2010 yang lalu. Waktu itu, air baru naik ke halaman rumahku setelah 4 hari air menggenangi wilayah RW 12. Untunglah atas bantuan guru SMP, siswa-siswa SMK dan para santri barang-barangku berhasil di naikkan ke lantai atas. Terima kasih teman-temanku…., terima kasih murid-muridku.

Posted in Banjir, bencana, Bencana Alam, Berita, Biografi, Fenomena alam, Karawang, Kisah, Kisah Nyata, Kisahku, Musibah, Serba serbi | Dengan kaitkata: , , , , | 2 Comments »