Gunawank's Blog

Banyak Menolong Pasti Banyak yang Menolong

Untuk Apa Belajar Ilmu Tauhid ?!

Posted by gunawank pada Desember 2, 2021


Dalam setiap bidang ilmu ada yang disebut dengan “Mabadi” atau pokok-pokok bahasan yang dikaji dalam ilmu tersebut. Dengan mengetahui mabadi-nya akan lebih mudah mempelajari dan memahami ilmu tersebut. Demikian pula halnya dengan ilmu Tauhid.

Mabadi ilmu tauhid terdiri dari definisi, maudlu/sasaran/objeknya, tsamroh/buahnya, fadlilah/keutamaannya, nisbat/hubungannya, wadli’at/pencetusnya, istimdad/pengambilannya, dan masail/masalah-masalahnya yang menjadi bahasannya.

Definisi, tauhid menurut bahasa artinya menjadikan sesuatu itu satu. Sedangkan menurut istilah artinya mengesakan Dzat yang disembah.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang apa-apa yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya, serta hal-hal yang ditetapkan oleh Al-Qur’an, Hadits, dan ijma para ulama.

Ilmu tauhid disebut juga Ilmu Kalam, karena para ulama terdahulu (Ulama Mutaqaddimin) cenderung membicarakan tentang Kalam atau sifat Kalam bagi Allah.

Maudlu atau objek kajian ilmu tauhid adalah Dzat Allah dan Dzat Rasul-Nya dari sisi sifat yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya.

Tsamroh atau buahnya mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dengan dalil-dalil yang pasti dan memperoleh kebahagiaan yang abadi.

Fadlilah atau keutamaan ilmu tauhid dibandingkan dengan ilmu yang lain, dengan ilmu misalnya bahwa ilmu tauhid lebih utama dari ilmu-ilmu yang lain, karenanya ilmu tauhid disebut “Ashroful Ulum” (ilmu yang paling mulia). Keutamaan itu karena ilmu tauhid berhubungan dengan Dzat Allah dan dzat Rasul-Nya.

Nisbat-nya dihubungkan dengan ilmu yang lain, ilmu tauhid disebut ilmu pokok (ushulud diniyah) sedangkan ilmu yang lain disebut cabang (far’un).

Wadli’at atau pencetus, peletak batu pertama, pembuat ide ilmu tauhid adalah Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan para pengikutnya, serta Iman Abu Manshur al-Maturidi dan para pengikutnya. Imam Asy’ari yang nama aslinya Ali bin Ismail bin Ishaq Abul Hasan Musa al-Asy’ari adalah cicit dari Musa al-Asy’ari r.a. yang merupakan shahabat Rasulullah SAW. Sedangkan Imam Maturidi nama aslinya Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Abu Manshur al-Maturidi.

Istimdad atau pengambilannya, ilmu tauhid berdasarkan dalil Naqli (dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits) dan dalil Aqli (dalil yang diambil dari akal).

Masail atau masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu tauhid adalah hal-hal yang wajib, mustahil, dan jaiz.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, tidak akan bisa mengenal Allah apabila tidak belajar ilmu tauhid dan akan sulit mendapatkan kebahagiaan yang abadi kalau tidak belajar ilmu tauhid. Oleh karena itu, ilmu tauhid ini sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai. Jadi itulah sebabnya mengapa harus mempelajari ilmu tauhid.

Wallaahu a’lam……

Terima kasih, jika anda mengomentari tulisan ini .......