Setelah kemenangan perang Hunain, yang dipimpin Khalid bin Walid, atas titah bagin da Rasulullah SAW. Pasukan kafir akhirnya kocar kocir. Banyak diantara mereka tertangkap dan di bawa ke Basecamp Muslim.
Pada saat itu ada salah satu Muslim yang ikut berperang meneriakkan yel yel kebencian sewaktu tawanan mereka akan dibawa menghadap baginda Rasulullah SAW.
“Sungguh mulia ummat islam..sungguh merugi ummat Nasoro. Sungguh hina ummat penyembah selain Allah”.
Mendengar teriakan tersebut. Rasulullah langsung keluar dengan wajah yang sangat marah. Beliau menatap kerumunan orang orang yang berjumlah sangat banyak lalu masuk kembali. Melihat Rasulullah SAW tidak seperti biasanya. Abu Bakar r.a. dan Umar r.a, saling pandang dan berseru dengan ucapan sangat keras!
“Diamlah kalian! Rasulullah akan berkata kepada kita semua!”
Lalu sorak sorai kemenangan bagi kaum Muslim, mendadak sunyi. Semua orang menatap ke arah pintu perkemahan yang didalamnya terdapat baginda Rasulullah. Keluarlah sosok sempurna dengan mata berkaca kaca menahan amarah.
“Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku. Islam agama paling mulia. Islam agama paling diridloi. Islam agama kebaikan bagi seluruh alam. Namun Islam bukan agama pencaci maki apalagi sampai menyakiti ummat lainnya. Ingat hatiku terasa panas sewaktu kalian berani mencaci maki agama orang lain. Aku takut azab Allah. Aku takut nikmat Islamku tercabut. Aku takut kalian tidak bersamaku kelak. Aku takut hanya karena ulah kalian ummatku menjadi pembakaran api neraka. Dan yang aku takutkan atas ucapan kalian, mereka jadi berani menghina Allah dan Rasul-Nya. Mereka jadi berani menghina Islam dan agama kita semua. Bila mereka sudah seperti itu, maka kalianlah yang menjadi pertanggung jawabannya di akherat kelak dan bukan golonganku.”